Saya nggak tahu sejak kapan tepatnya lidah saya mulai jatuh cinta sama dimsum, tapi yang jelas, momen pertama saya mencicipi dimsum saos mentai itu rasanya kayak nonton film favorit buat pertama kali—langsung pengin nambah lagi.
Waktu itu saya nggak sengaja beli dari stand kecil di pojok food court. Saya pikir ini cuma dimsum biasa yang dikasih topping mayonnaise—eh ternyata lebih dari itu. Ada sentuhan mentai (saus Jepang dari mayones dan saus cabe) yang creamy, gurih, dan agak smoky. Sejak saat itu, saya kayak mulai “mengoleksi” tempat makan yang jual dimsum saos mentai.
Dan ya, kali ini saya bakal cerita pengalaman saya dengan menu yang satu ini: dari kelezatannya yang nggak masuk akal, alasan kenapa menu ini jadi tren, cara bikin sendiri, sampai tips nikmatin supaya sensasinya maksimal. Siapa tahu kamu bisa bikin sendiri atau setidaknya tahu harus ngapain biar pengalaman makannya makin berkesan rasa culinery.
Kenapa Dimsum Saos Mentai Itu Begitu Ngangenin?
Oke, jujur ya, saya dulu agak skeptis. Dimsum tuh kan makanan khas Cina, kenapa tiba-tiba dicampur saus Jepang? Tapi justru itu dia—uniknya di situ yummdimsum.
Perpaduan antara dimsum yang lembut dan juicy (biasanya isi ayam, udang, atau kepiting), dengan saus mentai yang gurih dan creamy itu menghasilkan kombinasi rasa yang bener-bener “meledak” di mulut.
Saya inget waktu pertama kali gigit dimsum mentai, saya cuma bisa bilang, “Wah, ini sih bukan camilan, ini comfort food kelas dewa.” Saus mentainya agak manis, sedikit pedas, dan creamy. Bikin pingin makan terus, apalagi kalau dimsumnya masih hangat.
Dan yang bikin saya tambah seneng, dimsum saos mentai ini ternyata fleksibel banget—mau dijadikan camilan, makanan berat, atau bahkan hidangan fancy buat acara keluarga. Rasanya tetap cocok.
Kenapa Dimsum Saos Mentai Begitu Populer? Ini Jawaban Jujurnya
Saya sempat ngobrol sama teman yang jualan dimsum homemade. Dia bilang, sejak dia mulai jual varian saos mentai, penjualannya naik 2x lipat. Gila kan?
Setelah saya perhatiin, ternyata ada beberapa alasan kenapa menu ini begitu booming:
Visualnya menggoda. Serius deh, siapa yang bisa nolak dimsum disiram saus oranye kekuningan yang meleleh cantik? Instagramable banget.
Rasanya familiar tapi beda. Orang Indonesia udah biasa dengan rasa gurih-manis-pedas. Mentai tuh kayak gabungan dari semuanya.
Variasinya banyak. Bisa pakai topping tobiko (telur ikan), keju, bahkan sambal. Variasi itu bikin orang penasaran nyoba semua versi.
Cocok di lidah lokal. Mentai bukan saus yang “asing” buat kita, malah cocok banget kalau dimasukkan ke makanan sehari-hari. Bahkan sekarang banyak yang bikin mie instan pakai saos mentai juga!
Satu hal yang saya pelajari: kalau makanan itu bisa menyatukan dua budaya (kayak dimsum + mentai), dan masih tetap enak, biasanya cepat viral. Dan ya, dimsum mentai adalah salah satunya.
Resep Dimsum Saos Mentai Ala Rumahan (Nggak Perlu Jago Masak)
Kalau kamu pengin bikin sendiri, tenang aja. Saya juga awalnya ngerasa kayak “ah ribet,” tapi ternyata bisa banget kok dibuat di dapur rumah. Saya bagikan versi yang udah saya coba ya, udah beberapa kali saya tweak sampai pas di lidah.
Bahan Dimsum:
250 gram daging ayam cincang
100 gram udang cincang (boleh skip kalau nggak ada)
1 butir putih telur
2 siung bawang putih (haluskan)
1 sdm minyak wijen
1 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
½ sdt garam dan merica
1 sdt gula
1 sdm tepung maizena
Kulit pangsit siap pakai
Cara Bikin Dimsum:
Campur semua bahan kecuali kulit pangsit.
Ambil selembar kulit, isi adonan secukupnya, bentuk sesuai selera (nggak harus rapi, asal seru).
Kukus selama 20 menit di kukusan yang sudah dipanaskan.
Bahan Saos Mentai:
5 sdm mayones (lebih mantap pakai Kewpie)
2 sdm saus sambal (saya pakai ABC Extra Pedas)
1 sdt kecap asin
1 sdt saus tomat (optional)
1 sdt bubuk cabe (jika suka pedas)
Keju cheddar parut (untuk topping)
Nori atau tobiko buat hiasan
Cara Bikin Saos:
Campur semua bahan kecuali keju dan topping.
Setelah dimsum dikukus, siram saus di atasnya.
Tambahkan keju parut, lalu torch/panggang sebentar pakai oven agar sedikit “gosong”.
Hias dengan tobiko atau nori.
Saya biasanya pakai torch dapur biar ada efek “grilled” dan sausnya jadi lebih wangi. Tapi kalau nggak ada ya bisa masuk oven sebentar, 5 menit juga cukup.
Tips Menikmati Dimsum Saos Mentai Biar Makin Nikmat
Berdasarkan trial & error (dan perut kenyang), saya punya beberapa tips biar pengalaman makan dimsum saos mentai kamu nggak setengah-setengah:
Makan selagi hangat. Dimsum mentai paling enak pas baru selesai di-torch. Sausnya masih meleleh, keju belum keras, rasanya maksimal.
Jangan pelit saus. Serius. Kadang tempat makan ngasih sausnya cuma satu sendok. Kalau bikin sendiri, siram sampai puas!
Kombinasi dengan sambal cocol. Meski udah pakai saus mentai, cobain deh cocol pakai sambal bawang atau chili oil—surga dunia.
Minum yang segar. Es lemon tea atau air kelapa bisa jadi pasangan pas buat menetralkan rasa creamy mentai.
Jangan langsung makan banyak. Ini dari pengalaman. Saus mentai bikin cepat kenyang. Kalau langsung hajar lima biji, bisa mblenek (eneg).
Dan ya, paling nikmat tuh makannya sambil nonton YouTube atau ngobrol santai sama temen. Dimsum mentai tuh memang cemilan sosial, cocok buat rame-rame.
Review Jujur Nikmatin Dimsum Saos Mentai dari Berbagai Tempat
Saya udah nyobain beberapa tempat, baik warung kaki lima sampai kafe fancy. Tapi yang paling berkesan justru dari salah satu UMKM di Instagram yang saya temuin waktu scroll malem-malem. Namanya “Mentai Queen” (bukan promosi, tapi enak beneran).
Dimsumnya lembut, isinya padat, dan sausnya tuh nggak pelit. Mereka bahkan kasih opsi “super pedas” yang bikin mata melek.
Saya juga pernah beli dari salah satu kafe di mall. Presentasinya oke, harga lebih mahal, tapi sayangnya sausnya kebanyakan mayones biasa. Nggak dapet rasa mentainya.
Dari situ saya belajar satu hal: Dimsum saos mentai enaknya itu bukan cuma di sausnya, tapi di keseimbangan antara isi dimsum dan saosnya.
Dimsum Mentai dan Pelajaran Sederhana dari Makanan Viral
Kalau ada yang saya pelajari dari perjalanan saya sama dimsum saos mentai, itu adalah soal eksplorasi rasa dan keberanian nyoba hal baru.
Awalnya saya kira dimsum mentai cuma tren sesaat. Tapi ternyata, inovasi kecil di atas makanan klasik bisa jadi sesuatu yang luar biasa kalau dieksekusi dengan niat dan rasa.
Dan jujur, saya juga jadi lebih menghargai para penjual UMKM yang bisa bikin makanan seenak itu dari dapur rumah mereka.
Kalau kamu belum coba bikin, coba deh sekali. Kalau pun gagal di percobaan pertama, ya nikmatin aja prosesnya. Siapa tahu nanti malah jadi jualan dimsum sendiri.
Baca juga artiklel menarik lainnya tentang Nasi Tumpeng di Mata Dunia: Menyajikan Keindahan Kuliner Indonesia di Panggung Global disini