Tanjung Nusaniwe: Tempat yang Bikin Saya Jatuh Cinta pada Ambon

Jujur, saya bukan tipe orang yang gampang jatuh cinta pada tempat wisata. Tapi waktu pertama kali menginjakkan kaki di Tanjung Nusaniwe, saya tahu… ini bukan tempat biasa. Bukan cuma karena lautnya yang jernih kayak kaca, atau tebingnya yang menggoda buat difoto, tapi ada sesuatu yang susah dijelaskan. Semacam rasa tenang, tapi juga kagum sama Travel disini, kayak lagi duduk bareng seseorang yang bikin deg-degan tapi nyaman. Nah, kayak gitu rasanya Tanjung Nusaniwe.

Saya pertama tahu soal tempat ini gara-gara teman saya, orang Ambon asli, yang bilang, “Lu belum ke Ambon kalo belum ke Nusaniwe!” Awalnya saya pikir, ini cuma overhype lokal. Tapi ternyata… wow. Makanya saya tulis ini, biar kalian yang suka traveling atau ngeblog juga bisa dapat insight bermanfaat (dan mungkin jatuh cinta juga kayak saya).

Keindahan Tanjung Nusaniwe: Surga Mini di Ambon

Pemerintah Kota Ambon kembangkan tiga desa jadi kawasan wisata terintegrasi  - ANTARA News Ambon, Maluku

Tanjung Nusaniwe itu terletak di Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku. Posisinya agak menjorok ke laut dan dikelilingi tebing-tebing tinggi dengan vegetasi hijau yang masih alami. Yang paling menonjol? Lautnya. Bukan biru biasa ya, tapi gradasi warna biru muda ke biru tua yang kelihatan jelas banget, kayak lukisan. Kadang-kadang, kalau lagi beruntung mytripcoid, kamu bisa lihat lumba-lumba melintas. Serius. Saya lihat sendiri!

Pemandangannya nggak cuma buat foto-foto Instagram. Ada rasa spiritual di sana, mungkin karena anginnya yang lembut atau suara ombak yang menabrak batu karang. Saya duduk di tepi tebing sekitar 20 menit, diem aja, dan ngerasa kayak semua stres hilang. Ini tempat healing yang… ya, nggak bisa dideskripsikan sepenuhnya. Harus ke sana langsung.

Buat yang suka fotografi, matahari terbenam di Nusaniwe ini bisa bikin kamu nangis. Langitnya berubah dari jingga ke ungu pelan-pelan, dan bayangan tebing serta pepohonan menari di permukaan air. Saya ambil 54 foto, dan nggak ada yang gagal.

Mengapa Tanjung Nusaniwe Dijadikan Objek Destinasi Wisata?

Saya sempat ngobrol dengan warga sekitar, namanya Pak Isak, yang udah tinggal di sana lebih dari 20 tahun. Dia bilang, “Dulu sih belum banyak yang datang. Tapi begitu ada internet, foto-foto diunggah, langsung rame deh.” Dan memang betul, daya tarik utama Nusaniwe adalah karena tempat ini masih alami dan belum terlalu terjamah. Bandingkan dengan pantai-pantai mainstream yang udah penuh kafe dan resort, di sini kamu masih bisa nemu keheningan.

Lokasi ini juga cocok untuk wisata edukasi. Kalau bawa anak-anak atau murid sekolah, mereka bisa belajar soal ekosistem pesisir, batuan karang, dan konservasi laut. Waktu saya ke sana, ada rombongan mahasiswa biologi laut yang lagi praktikum. Mereka bilang tempat ini “laboratorium alam.”

Dan satu lagi: nilai sejarah dan budaya. Ternyata, dulu Tanjung Nusaniwe jadi titik penting penjagaan laut di masa kolonial. Masih ada beberapa sisa benteng kecil yang konon katanya peninggalan Belanda. Sayangnya belum dikelola maksimal.

Akses Menuju Tanjung Nusaniwe: Gampang, Tapi Butuh Sedikit Usaha

Nah, bagian ini nih yang mungkin bikin beberapa orang mundur. Tapi jangan salah, akses ke Tanjung Nusaniwe tuh nggak sesusah itu kok, asal kamu tahu triknya.

Saya terbang ke Ambon dulu, mendarat di Bandara Internasional Pattimura. Dari bandara, kamu bisa sewa mobil atau naik angkutan kota (angkot) ke pusat kota Ambon. Perjalanan sekitar 30-45 menit tergantung lalu lintas.

Dari pusat kota Ambon, lanjut ke Kecamatan Nusaniwe pakai kendaraan pribadi atau ojek online. Jalanannya agak naik turun, tapi aspalnya cukup mulus. Begitu sampai di ujung jalan, kamu harus jalan kaki sekitar 10-15 menit lewat jalan setapak. Nggak terlalu terjal, tapi ya lumayan bikin keringetan.

Pro tip dari saya: Datang pagi atau sore. Siang hari panasnya bisa bikin kamu berpikir ulang kenapa ke sana. Dan kalau bisa, pakai sepatu tracking ringan, bukan sandal jepit. Saya pakai sandal dan sempat kesandung batu kecil. Nggak fatal sih, tapi cukup bikin malu di depan rombongan cewek-cewek backpacker.

Tips Berkunjung ke Tanjung Nusaniwe (Biar Liburanmu Nggak Gagal Total)

Zonsondergang bij Tanjung Latuhalat Nusaniwe Ambon Maluku | Premium Foto

Dari pengalaman saya, dan dari ngobrol-ngobrol sama penduduk lokal serta wisatawan lain, saya kumpulin beberapa tips yang menurut saya bakal ngebantu banget:

1. Bawa Air Minum yang Cukup

Nggak ada warung atau tempat beli minuman di dekat tanjung. Jadi minimal bawa 2 botol ukuran 600ml, apalagi kalau kamu datang pas matahari lagi galak-galaknya.

2. Gunakan Google Maps Sekaligus Tanya Warga

Kadang sinyal GPS di Ambon agak ‘ngambek’. Saya sempat nyasar ke gang kecil dan malah sampai di halaman rumah orang. Untungnya warga Ambon itu ramah banget. Mereka bahkan nganterin saya sampai ke jalur jalan kaki menuju tanjung.

3. Bawa Alas Duduk atau Tikar Kecil

Kalau niatnya mau duduk-duduk santai sambil lihat laut atau sunset, alas duduk ini bakal jadi penyelamat dari semut dan batu tajam.

4. Datang di Hari Biasa

Weekend biasanya agak rame, terutama sejak mulai viral di Instagram dan TikTok. Saya datang hari Rabu, dan cuma ada 3 orang lain di sana. Jadi beneran kayak punya pantai sendiri.

5. Jangan Buang Sampah Sembarangan

Ini mungkin klise, tapi serius ya. Tempat seindah ini tuh sayang banget kalau sampai rusak karena kita nggak jaga kebersihan. Saya selalu bawa kantong plastik sendiri buat sampah. Simple, tapi berdampak besar.

6. Bawa Kamera atau Drone Kalau Ada

Pemandangan dari atas tanjung itu luar biasa. Kalau kamu punya drone, ini saatnya dipakai. Tapi hati-hati sama angin laut yang bisa tiba-tiba kencang.

Pelajaran yang Saya Petik dari Tanjung Nusaniwe

Kalau dipikir-pikir, perjalanan ke Tanjung Nusaniwe ini bukan cuma soal liburan. Ada pelajaran dalam banget yang saya bawa pulang: kadang, keindahan itu ada di tempat yang nggak semua orang tahu. Dan justru karena itu, kita harus jadi bagian dari orang-orang yang menjaganya tetap murni.

Saya juga belajar untuk lebih sabar dan “sadar” waktu berwisata. Nggak cuma datang, foto, lalu pergi. Tapi duduk, ngobrol dengan warga, nikmati alamnya, resapi sejarahnya. Itu yang bikin pengalaman jadi berarti.

Worth It Nggak?

Buat saya, Tanjung Nusaniwe itu 100% worth it. Meskipun agak terpencil dan butuh usaha buat sampai ke sana, tapi keindahan dan ketenangannya benar-benar ngasih energi baru. Kalau kamu tipe yang suka petualangan ringan, suka laut, dan butuh tempat yang belum terlalu ramai, tempat ini bakal cocok banget.

Dan kalau kamu seorang blogger atau content creator, serius deh… tempat ini goldmine buat konten. Mulai dari travel story, vlog, sampe konten edukatif soal lingkungan bisa banget dibuat dari satu kunjungan aja.

Jadi, apa kamu siap menjelajah Tanjung Nusaniwe?

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Air Terjun Tanggedu: Surga Tersembunyi di Sumba Timur yang Bikin Tak Mau Pulang disini

Shreya Das